Saturday, 10 February 2018

Mumpung istirahat Luarrrr biasa......Gilaaa !!! Jokowi Menggebrak Sumatra Barat : Nginap Di Hotel kelas Melati????


By: Erika Ebener





Pecah kepala saya!! Saya tidak tahu apakah saya harus senang atau harus kesal. Yang pasti, sebagai rakyat biasa, jantung ini tidak henti-hentinya berdetak kencang setiap kali mengikuti kelakuan Jokowi.

“Pak Jokowi, Bapak ini seorang PRESIDEN!!! Saya ulang pak, Pre-si-den. Tapi Bapak sering lupa diri dengan jabatan bapak sendiri. Iya okey, bapak memang datang dari kalangan rakyat biasa, tapi sadarlah pak…. Bapak ini orang nomor 1 di Indonesia. Dan Indonesia hanya punya 1 orang seperti bapak. Kok bapak bisa sih tidak takut menginap dihotel kelas melati dalam kunjungan kerja ke Sumatra Barat???”

Saya mengumpulkan jempol semua mahluk yang ada di rumah saya, 16 kucing 1 anjing, anak dan saya, ditambah jempol dari 10 karyawan saya, untuk saya berikan pada keberanian Pak Jokowi dan saya masih saja merasa seluruh jempol yang saya pinjam masih belum cukup untuk diberikan pada Pak Jokowi.

Ya, gebrakan yang Presiden Jokowi lakukan kali ini adalah keberanian dia menginap di hotel berkelas melati di Padang Sumatra Barat. Dia menyewa 23 kamar dari 39 kamar yang ada. Kamar yang ditempati Presiden sendiri adalah kamar VIP bertarif Rp 400 ribu per malam.

Ha ha ha…. VIP loh Rp 400.000 per malam!! Paspampres, tariff kamarnya berapa???? Saya tidak akan kaget kalau paspampres juga menginap di kamar VIP pula.

Padahal sebelumnya, Bupati Dharmasraya, Sultan Riska Tuanku kerajaan, menawarkan Presiden untuk menginap di rumah dinas, namun presiden lebih memilih untuk menginap di hotel murah, Hotel Jakarta Indah, yang berada di pinggir jalan lintas Sumatra yang persis berada di depan PASAR Pulau Punjung.

Itu Hotel benar-benar di depan Pasar Tradisional, loh!!

Saya tertawa melihat videonya, ketika Pak Presiden keluar, mereka langsung menyerbu untuk meminta salaman atau selfie seperti biasa. Sesekali Pak Jokowi terlihat melemparkan hadiah kecil untuk rakyatnya.

Banyak sekali emak-emak berkerumun di depan pintu hotel menunggu Pak Presiden keluar. Sepertinya mereka para pedagang dan pengunjung pasar Pulau Punjung. Sementara Paspampres dan petugas keamanan terlihat tegang menjaga pengamanan lingkungan.

Lalu ada gerombolan anak-anak sekolah dan guru-gurunya membawa bendera merah putih datang di depan hotel. Pak Jokowi datang ke mereka untuk menyapa beberapa saat sebelum dia harus segera meninggalkan hotel. Dan tiba-tiba terdengar paspampres bilang dengan sopan, “Maaf mobil mau lewat”.

Jujur, saya tidak bisa membayangkan perasaan penduduk sekitar atau pedagang di pasar Pulau Punjung mengetahui Presiden mereka, yang selama ini hanya terlihat di layar kaca, tiba-tiba berada begitu dekat dengan mereka.

Saya saja yang beberapa kali berpapasan dengan mobil Pak Jokowi, baru papasan di dalam mobil, tangan ini sudah merinding, sudah senang dan sudah merasa sangat dekat dengan beliau. Itu baru papasan mobil dengan mobil loh dan kecepatan kedua mobil kita dia sekitar 60 kilometer per jam! Apalagi kalau seperti masyarakat Pulau Punjung, saya bisa histeris seketika.

Saya jadi bertanya, jangan-jangan Pak Jokowi ini sedang mengerjai Paspampres dan seluruh pejabat yang ikut serta dalam rombongan??? Kalau iya, wah gokil habis presiden kita ini.

Area parkiran yang ada di depan hotel yang lantai bawahnya juga merupakan pertokoan kecil, terlihat sangat kontras sekali dengan mobil sedan berplat nomor RI 1 nangkring hanya 1 meter di depan pintu hotel. Dan berderet mobil-mobil lain yang membawa rombongan juga berjejer motor-motor patroli kepolisian.

Semoga pihak hotel mengabadikan setiap sudut halaman dan ruangan serta kamar dimana Presiden Indonesia ketujuh ini menginap karena kejadian seperti ini bisa dibilang super langka terjadi di Indonesia ini dan mungkin tidak akan terulang kembali.

Keterlaluan! Sungguh-sungguh ke-ter-la-lu-an! Pak Jokowi sudah keterlaluan mencontohkan sikap sederhana dia pada seluruh rakyat Indonesia. Tapi itulah Presiden kita. Tak pernah sekalipun dia meminta apalagi mewajibkan bawahannya untuk mengikuti apa yang dia lakukan.

Bagi Jokowi yang memang seorang terlahir dari kalangan rakyat biasa, menginap di hotel kelas melati bukan hal yang luar biasa. Mungkin kalau untuk bapak Jusuf Kalla yang karena memang dia datang dari kalangan pengusaha besar, selalu berada di zona nyaman, ditambah usia yang sudah tua, menginap di hotel murah akan membuat dirinya merasa gerah.

Presiden Joko Widodo yang terkenal piawai membangun komunikasi lewat makan siang, sepertinya sedang menyampaikan pesan kepada pihak-pihak yang sekarang sedang merasa senang karena aksi kartu kuning Ketua BEM UI kemaren.

Sikap dan tindakan yang diambil Presiden Jokowi selama kunjungan di Padang, Sumatra Barat, seperti menguatkan pernyataan Adian Napitupulu di acara Mata Najwa tenang berbaur dengan rakyat, mencium aroma tubuh rakyat, mencium keringat rakyat agar, memahami penderitaan rakyat, agar bisa menjadi pemimpin yang benar-benar lahir dari Rahim rakyat.

Apa? Apa Pak Fadli Zon? Anda akan mengatakan “Ah, ini lagi-lagi pencitraan?!”
Yo ben! Yang jelas, Fadli Zon apalagi Prabowo, tidak akan mungkin MAU menginap di hotel berkelas melati seperti Pak Jokowi. Weeew !!!! (pake emoticon yang menjulurkan lidahnya keluar)



No comments:

Post a Comment